Puisi wujud ungkapan hati.
Akan ada saat dimana kata tidak bisa lagi diucapkan melainkan dengan tulisan. Puisi merupakan bentuk sastra yang mengandung estetika. Yang perkatanya dirangkai sedemikian indah. Sehingga bisa menyentuh siapa saja yang membaca atau mendengarkan isi puisi tersebut. Sebenarnya menulis puisi tidak susah karena puisi bisa kita rangkai sebagaimana yang kita rasa. Mungkin puisi juga bisa disebut perwujudan dari buku harian. Kalian hanya perlu merasakan sekitar kalian, mencoba tenang maka semua kata yang indah akan bisa kalian tulis dan akan terangkai menjadi puisi yang elok.
Berikut merupakan salah satu puisi buatan saya yang pernah menjuarai Lomba puisi tingkat Korwil.
Jeritan di Negriku
Buah karya: Rahmah Harliandini
Saat bencana menyapa
Dengan senyuman penuh luka dan tatapan penuh amarah
Hingga alam penuh keheningan
Ketika kutatap gumpalan awan di langit yang bisu
Dalam hangat pelukan sang mentari
diri ini terbalut mendung keresahan
Bumi ini diam
Namun, didalamnya menyimpan murka yang maha dahsyat
ketika dosa menumpuk diatasnya
Bagai bukit gelap yang tandus
Alam mulai murka
Hentakan bumi mengguncang dunia
Hempasan gelombang tsunami mengincar ketenangan
Angin, yang menghempas kedamaian
Dan semua itu belum berakhir
Air mata ini belum lagi kering
Puing-puing derita masih tercicir di jalan
Belum lagi, terdengar jeritan saudaraku, jerita sahabatku, jeritan keluargaku
Ayah… bunda…
Menjerit kesakitan
Bencana,bencana dan bencana
Penguasa tak bisa berbuat apa-apa
Harta kekayaan seakan tak berharga
Nyawa melayang seakan tak berguna
Hanya ratap tangis iba yang terdengar
Tuhan… Tuhan…
Apa arti semua ini
Sebuah teguran ataukan hukuman
Aku lemah, aku pasrah
Saat terdengar jeritan ratap di negriku
Hanya doa yang bisa kupanjatkan
Meminta ampun dan lindungnya
#7daysblogging #7hariblogging #tantanganbloggerpeniti #7dayspenitiblogging
Posting Komentar